Pages

Labels

KERIS (496) BATU PERMATA (300) OFFER PILIHAN (247) SUPER (167) GOLOK (103) MINYAK (97) SET MISTIK (97) WAFAQ (88) PEDANG (48) BINATANG (44) MINYAK DAN KEMENYAN (44) TERAS (42) TRAKING NO (38) GELIGA (24) ILMU (23) SENI (18) VIDEO (2)

Tuesday, March 14, 2017

KUJANG HARIMAU BERKHALIMAH


(KOD : KE 385)

KUJANG HARIMAU BERKHALIMAH

- Panjang bilah 8 inci
- Panjang keseluruhan 15 inci
- Besi kuningan berkhalimah
- Pakaian kayu sena
- Telah dibuat pengisian asmaul usna selama 21 malam bagi meningkatkan kekuatan yang sedia ada. Sesuai dibuat perhiasan di dinding atau dialmari hias. Insyaallah banyak kearah pendinding kawasan dari serangan ghaib, menghindar gangguan, kerezekian, perubatan DLL

Kujang dikenal sebagai benda tradisional masyarakat Jawa Barat (Sunda) yang memiliki nilai sakral serta mempunyai kekuatan magis. Beberapa peneliti[siapa?] menyatakan bahwa istilah "kujang" berasal dari kata kudihyang (kudi dan Hyang. Kujang (juga) berasal dari kata Ujang, yang berarti manusia atau manusa. Manusia yang sakti sebagaimana Prabu Siliwangi.
Kudi diambil dari bahasa Sunda Kuno yang artinya senjata yang mempunyai kekuatan gaib sakti, sebagai jimat, sebagai penolak bala, misalnya untuk menghalau musuh atau menghindari bahaya/penyakit. Senjata ini juga disimpan sebagai pusaka, yang digunakan untuk melindungi rumah dari bahaya dengan meletakkannya di dalam sebuah peti atau tempat tertentu di dalam rumah atau dengan meletakkannya di atas tempat tidur (Hazeu, 1904 : 405-406). Sementara itu, Hyang dapat disejajarkan dengan pengertian Dewa dalam beberapa mitologi, namun bagi masyarakat Sunda Hyang mempunyai arti dan kedudukan di atas Dewa, hal ini tercermin di dalam ajaran “Dasa Prebakti” yang tercermin dalam naskah Sanghyang Siksa Kanda Ng Karesian disebutkan “Dewa bakti di Hyang”.
Secara umum, Kujang mempunyai pengertian sebagai pusaka yang mempunyai kekuatan tertentu yang berasal dari para dewa (=Hyang), dan sebagai sebuah senjata, sejak dahulu hingga saat ini Kujang menempati satu posisi yang sangat khusus di kalangan masyarakat Jawa Barat (Sunda). Sebagai lambang atau simbol dengan niali-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya, Kujang dipakai sebagai salah satu estetika dalam beberapa lambang organisasi serta pemerintahan. Disamping itu, Kujang pun dipakai pula sebagai sebuah nama dari berbagai organisasi, kesatuan dan tentunya dipakai pula oleh Pemda Provinsi Jawa Barat.
Pada masa lalu Kujang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Sunda karena fungsinya sebagai peralatan pertanian. Pernyataan ini tertera dalam naskah kuno Sanghyang Siksa Kanda Ng Karesian (1518 M) maupun tradisi lisan yang berkembang di beberapa daerah di antaranya di daerah Rancah, Ciamis. Bukti yang memperkuat pernyataan bahwa kujang sebagai peralatan berladang masih dapat kita saksikan hingga saat ini pada masyarakat Baduy, Banten dan Pancer Pangawinan di Sukabumi.

DIMAHARKAN RM155 + Rm15 KOS PENGHANTARAN

*** Boleh hubungi terus @ SMS @ Whatapp +601112965084

No comments: